Sabdo Palon.net.Demak-Orang tua menitipkan anaknya di pondok pesantren agar anaknya dibina dan di didik ilmu Agama secara bertahap sehingga mampu menguasai ilmu dengan baik. Di pondok pesantren biasanya juga diajarkan tentang kerukunan, kebersamaan, toleransi, dan bekerjasama yang merupakan konsep islam sebagai Rahmatan Lil ‘Alamiin.
Akan tetapi berbalik 100% apa yang terjadi di Pondok Pesantren Tahfidz Anak Darul Musthofa dukuh Krajan Desa Jogoloyo Kecamatan Wonosalam Kabupaten Demak.Di ponpes tersebut anak santrinya di buat latihan tinju, karate bahkan dicekik oleh oknum Ustad Pendamping Santri yang inisial Ustd. M, padahal mereka rata-rata yang disiksa dan dianiaya masih tergolong anak-anak yaitu sekitar umur 12 – 13 tahun.( minggu, 05/09/2021).
“Anak santri yang saya tanyain selalu diam dan kalau ada salah satu santri yang mau bicara, pasti selalu bilang tidak ada apa -apa”.kata salah satu warga.
“Mungkin di ancam atau di takut-takuti, sehingga anak santrinya pada tidak mau bicara”.jelasnya.
Ketika awak media menyambangi pondok pesantren tersebut, nampak suasana sepi tidak ada santri yang melakukan aktifitas ajar mengajar karena ada kegiatan mengaji di Masjid Agung Demak.
Pengasuh dan juga pemilik Pondok Pesantren Tahfidz Anak Darul Musthofa KH.Muslih juga ikut dalam kegiatan di Masjid Agung Demak.
Ust.Alim Rais selaku guru MI menuturkan, sebenarnya kejadianya saya tidak begitu mengetahui dengan jelas, akan tetapi menurut yang saya dengar adalah awal kejadian tersebut hari jumat malam, mungkin karena Ust.M jengkel karena anak didiknya belum tidur padahal biasanya tengah malam ada kegiatan shalat tahajud dan setelah subuh juga banyak kegiatan mengaji yaitu setelah shalat subuh berjamaah, sehingga ust.M tidak bisa mengendalikan emosinya maka terjadilah atau peristiwa yg viral tersebut.
(Agil)