Jepara, Jateng, sabdopalon.net – Tanaman Okra atau lady’s finger, adalah jenis tanaman yang saat ini sedang dibudidayakan di Kecamatan Godong dan Penawangan, Kabupaten Jepara.
Hal ini dijelaskan oleh Noor Hasan, seorang lulusan Sarjana Teknik Pertanian dari IPB atau Institut Pertanian Bogor. Noor Hasan sendiri adalah putra dari Khamdan (Petinggi Desa Ujungpandan).
Saat ini, sedang merintis dengan menanam dan budidaya tanaman Okra di lahan seluas hampir 1 Hektar lahan pertanian di Desa Ujungpandan, Kecamatan Welahan, Kabupaten Jepara.
Jum’at 22/7/2022, saat di Balai Desa Ujungpandan, Noor Hasan, yang lulus dari IPB sejak 2016, memberikan keterangan kepada awak media bahwa, melalui Yayasan Penabulu, Jakarta bekerjasama dengan NGO Uni Eropa dalam penerapan pertanian ramah lingkungan.
“Kami bersama Yayasan Penabulu, saat ini bekerjasama sama dengan mitra petani di Kecamatan Godong dan Penawangan, Kabupaten Grobogan, membudidayakan tanaman Okra untuk di ekspor ke negara Jepang,” terangnya.
“Lahan pertanian Okra disana, seluas hampir 20-50 H dari luasan 100 Hektare, milik petani yang bermitra dengan kami. Dan, menjadi pemasok ke PT. Kelola Agro Makmur (KAM) untuk diekspor ke Jepang, dengan target produksi 2000 ton / tahun di 2022 ini,” ujar Noor Hasan.
Rencananya budidaya tanaman Okra akan melibatkan Bumdes Al Islah Desa Ujungpandan, yang didirikan sejak 2013. Bumdes akan memperoleh penyertaan modal, setelah melalui Musdes dan Perdes bisa menjadi mitra produksi perusahaan.
Dan, Noor Hasan bermaksud untuk mengembangkan sektor industri agriculture, yakni produksi tanaman Okra di lahan pertanian Desa Ujungpandan.
Khamdan Petinggi atau Kades Desa Ujungpandan, mendukung sepenuhnya program peningkatan PADes melalui uji coba penanaman tanaman Okra, sebagai komoditi pertanian di Desa Ujungpandan.
“Harapan saya, kalau tanaman Okra ini berhasil dikembangkan di Desa kami, saya akan melibatkan petani desa agar membudidayakan tanaman Okra ini, ” ujar Khamdan.
“Bagi petani, biasanya mereka berharap yang penting adalah, saat panen harganya tidak jatuh (stabil) dan ada jaminan beli dari pembeli atau perusahaan penyedia bibit,” ujarnya.
“Dalam proses penanaman Okra, akan disediakan bibit, penyuluhan, waktu pemanenan, petugas grader untuk menentukan kualitas (Grade) dari hasil panen serta jaminan beli dari perusahaan,” terang Noor Hasan.
“Kuota produksi masih sangat besar, jadi kita rencanakan akan budidayakan tanaman Okra di Desa Ujungpandan,” pungkasnya.
Tim Jepara / Red.